Tampilkan postingan dengan label SNMPTN 2014. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SNMPTN 2014. Tampilkan semua postingan

10 Persen Calon Mahasiswa Tidak Registrasi SNMPTN

Jika dirata-rata, ada sekitar 10 persen calon mahasiswa yang diterima melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) namun tidak melakukan daftar ulang atau registrasi. Hal tersebut secara tidak langsung menyebabkan berkurangnya kuota kursi yang diperuntukkan melalui jalur tanpa tes tulis tersebut. "Kalau untuk SNMPTN, rata-rata secara nasional yang tidak melakukan registrasi ada sekitar 10 persen," ujar Humas Panitia SNMPTN 2014, Bambang Hermanto, disela-sela Seminar PTN yang diselenggarakan oleh BTA SMA 8, di Jakarta, kemarin.

Bahkan, bagi PTN dan prodi tertentu yang dinilai kurang favorit, jumlah calon mahasiswa yang tidak melakukan register bisa mencapai angka 40 persen. Namun, bagi PTN-PTN besar yang selama ini digandrungi, jumlahnya bisa dangat minim. "Tapi untuk PTN-PTN besar biasanya jumlah mahasiswa yang tidak register kurang dari satu persen. Sebaliknya, untuk PTN atau prodi tertentu bisa mencapai 40 persen," ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap kepada para peserta SNMPTN untuk benar-benar memilih prodi dan PTN yang diminati. Sehingga, kuota kursi yang ada bisa diisi secara maksimal oleh para mahasiswa. "Pilihlah yang benar-benar diminati. Jangan sampai kursi jatah SNMPTN itu menjadi terbuang percuma, karena banyak anak yang juga menginginkannya," katanya. Jumlah kursi yang tidak teregister itu nantinya akan masuk menjadi tambahan bagi proses selanjutnya, yakni Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN). "Jumlah itu nantinya akan masuk menjadi kuota SBMPTN, kalau siswa lagi akan masuk ke jalur mandiri," terangnya.

Untuk mengantisipasi hilangnya kursi akibat calon mahasiswa tidak melakukan registrasi, biasanya pihak PTN menerima lebih dari jumlah kuota yang ada. "Tapi kalau nantinya semua mahasiwa melakukan registrasi, membuat pihak kampus harus memutar otak," tutur Bambang. Menurutnya, akan ada catatan tersendiri dari PTN kepada sekolah yang banyak siswanya tidak melakukan registrasi. Pasalnya, salah satu pertimbangan PTN untuk menerima siswa melalui jalur SNMPTN juga melihat dari rekam jejak sebelumnya. Dirinya mencontohkan, hal seperti itu pernah menimpa salah satu sekolah unggulan di Jawa Tengah.

"Tahun sebelumnya ada enam siswa yang diterima di PTN, kemudian tahun berikutnya tidak ada sama sekali. Setelah ditelusuri keenam anak tidak ada yang melakukan register. Oleh karena itu, PTN mungkin melakukan evaluasi dan melakuka pertimbangan-pertimbangan tertentu," urainya. Terpisah, Ketua SNMPTN 2014, Ganjar Kurnia mengatakan bahwa pendaftaran SNMPTN 2014 dibuka Senin, 17 Februari (hari ini) hingga 31 Maret. Siswa yang bisa mendaftar adalah siswa yang rekam jejak prestasinya tercatat di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Untuk itu, sekolah yang belum mengisi PDSS dihimbau untuk segera melakukan pengisian. “Sekolah masih bisa mengisi PDSS hingga 6 Maret 2014,” ungkap Ganjar. Setelah sekolah mengisi PDSS, sekolah diminta untuk memberikan password kepada siswa, agar mereka bisa memverifikasi data yang telah dimasukkan. Jika siswa tidak melakukan verifikasi maka data yang dimasukkan oleh kepala sekolah dianggap benar. Data tersebut tidak bisa diubah setelah waktu verifikasi berakhir.

Data terakhir yang dimiliki panitia, 11.836 sekolah telah mengisi PDSS. Jumlah tersebut termasuk 1982 sekolah baru. Untuk siswa, jumlah yang terdaftar adalah 2.319.050 siswa. “Jumlah dua jutaan itu termasuk siswa kelas satu. Karena sekolah diminta mengisi PDSS itu sejak siswanya di kelas 1,” terang Rektor Universitas Padjajaran itu. Share info ini dan salinglah berbagi dan mengingatkan teman2 yang membutuhkan.

Pendaftaran SNMPTN 2014 akan di mulai tanggal 17 Februari

Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) Ganjar Kurnia mengatakan pendaftaran SNMPTN 2014 akan dimulai pada 17 Februari dan berakhir 31 Maret.

"Mulai Senin, siswa yang ingin masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui SNMPTN sudah bisa mendaftar," kata Ganjar di Jakarta, Sabtu. Siswa yang berhak mendaftar adalah siswa yang berasal dari sekolah yang sudah mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan telah mengisi data prestasi siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).



Persyaratan lainnya, siswa SMA/SMK/MA/MAK yang mendaftar harus sudah mengikuti Ujian Nasional pada 2013 atau 2014, memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan terdaftar pada PDSS. "Siswa yang berhak mengikuti seleksi adalah siswa yang memiliki rekam jejak prestasi akademi di PDSS. Dalam hal ini, kepala sekolah yang memasukkan nilai rapor semester 1 hingga semester lima," tambah Ganjar. Kepala sekolah akan menerima kata sandi dari panitia yang diteruskan ke siswa dan siswa pelamar akan menggunakan NISN dan kata sandi tersebut untuk masuk ke situs http://snmptn.ac.id.

Siswa selanjutnya harus mengisi biodata, pilihan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pilihan program studi, serta mengunggah pas foto di laman resmi SNMPTN tersebut. Bagi pelamar program studi bidang ilmu seni dan keolahragaan, diwajibkan mengunggah portofolio atau dokumen bukti keterampilan. "Selanjutnya, siswa pelamar mencetak kartu bukti pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN," katanya. Dia melanjutkan siswa pelamar hanya dapat memilih dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang diminati. Siswa hanya memilih satu PTN bisa memilih PTN di provinsi mana pun.

Sementara siswa yang memilih lebih dari satu PTN, salah satutu PTN pilihannya harus ada di provinsi yang sama dengan SMA asalnya atau dari provinsi terdekat bila belum terdapat PTN pada provinsi asalnya. "Peserta dapat memilih sebanyak-banyaknya dua program studi pada masing-masing PTN. Urutan dan program studi menyatakan prioritas pilihan," jelas dia. Siswa yang ingin melanjutkan studi di PTN tetapi terkendala dengan biaya dapat mengajukan permohohan bantuan biaya pendidikan melalui program beasiswa Bidikmisi.

SNMPTN adalah pola seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya. Seleksi SNMPTN tidak dilakukan melalui tes tertulis, melainkan diseleksi langsung oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. Pengumuman hasil seleksi akan diumumkan pada 27 Mei 2014.

Pendaftaran SNMPTN Gratis alias Tidak Dipungut Biaya

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Humas Universitas Negeri Semarang (Unnes) Sucipto Hadi Purnomo MPd menuturkan, semua pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), tidak dipungut biaya apa pun alias gratis.

Menurutnya, SNMPTN merupakan seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi lainnya. Ditambahkan, walaupun pada SNMPTN semua pendaftar dibebaskan dari segala biaya, pada pendaftaran SBMPTN nanti peserta dikenai biaya.

Menurutnya, untuk tahun ini bakal lebih murah karena adanya subsidi dari pemerintah pusat, sedangkan seleksi mendiri, biaya pendaftaran bergantung pada ketentuan tiap-tiap perguruan tinggi. Unnes sendiri akan menerima mahasiswa baru sebanyak 3.338 orang dari jalur pendaftaran SNMPTN 2014. Adapun tahun akademik 2014/2015 mendatang Unnes akan menerima mahasiswa baru sebanyak 6.340 orang.

Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menyampaikan, sebagian besar mahasiswa Unnes akan diterima lewat SNMPTN, jalur non tes atau sebelumnya disebut jalur undangan. Dikatakan, lewat SNMPTN, Unnes akan menerima 3.338 mahasiswa atau 55% dari kuota keseluruhan. Sisanya, 2.199 orang (35%) melalui SBMPTN dan 693 orang (10%) lewat seleksi mandiri.

Beasiswa Bidikmisi UNS Surakarta Tidak di Batasi

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tidak akan membatasi calon mahasiswa baru (camaru) yang mengajukan beasiswa Bidikmisi. Siapapun berhak mengajukan beasiswa dari Direktorat Jendral (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) tersebut.

Hal itu disampaikan Rektor UNS, Prof Dr Ravik Karsidi MS. Menurut Rektor, seleksi beasiswa Bidikmisi bukan berdasar kuota namun berdasar prestasi camaru yang bersangkutan.

Beasiswa Bidikmisi yang menjadi program Kemendikbud sejak 2010 lalu ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang memiliki prestasi akademik namun dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi.
“Tidak ada kuota (pengajuan beasiswa Bidikmisi), tapi siapapun dari keluarga yang kurang mampu namun memiliki prestasi akademik dan lolos SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) wajib diberikan (beasiswa Bidikmisi),” ungkap Rektor.


UNS Prioritaskan Prestasi Khusus dalam SNMPTN 2014 
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memberikan prioritas untuk calon mahasiswa yang memiliki prestasi khusus dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014.
"Prioritas ini khusus hanya ada di UNS. Prestasi khusus ini menjadi pertimbangan panitia SNMPTN. Nanti melalui sekolah melampirkan bukti prestasi tersebut, sehingga bisa menjadi pertimbangan seleksi di UNS dan melalui wawancara," kata Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi.

Adapun prestasi khusus tersebut meliputi pemenang olimpiade tingkat nasional maupun internasional, penghafal Al Quran (hafiz).
Dijelaskan, prioritas utama untuk olimpiade internasional meliputi juara I, II, dan III. Sedangkan juara I, II, III olimpiade tingkat nasional akan ada skala nilai tertentu.
Hafiz Al Quran yang disyaratkan minimal hafal 15 juz Al Quran. Tim wawancara terdiri dari panitia lokal (panlok) administratif, dosen-dosen hafiz Al Quran, dan dosen-dosen prodi tertentu.

"(Olimpiade) Internasional juara I, II, III dapat prioritas kelulusan utama selain mempertimbangkan SNMPTN. Prioritas ini utamanya untuk program studi yang linier dengan bidang olimpiade yang ia ikuti," kata Pembantu Rektor I Bidang Akademik UNS, Sutarno, yang mendampingi rektor.
Selain itu, UNS juga memberi prioritas pada penyandang disabilitas yang berprestasi. Penyandang disabilitas ini meliputi tunanetra, tunadaksa, tunarungu, tunagrahita, dan lainnya.

Rektor mengemukakan, raihan prestasi tersebut akan menjadi pertimbangan panitia SNMPTN dalam menyeleksi calon mahasiswa baru (camaru) UNS.

Terkait kuota, Rektor menyatakan tidak ada pembatasan kuota camaru melalui prestasi khusus. Sehingga siapapun yang memiliki prestasi dan lolos SNMPTN maka ia dipastikan diterima di UNS.
Meski mendapat prioritas, Rektor menegaskan syarat mutlak camaru untuk lolos SNMPTN yakni lulus ujian nasional (UN) jenjang SMA sederajat.

10.299 peserta perebutkan kursi terakhir Universitas Brawijaya

Sebanyak 10 ribu lebih peserta tes jalur mandiri memperebutkan kursi terakhir di Universitas Brawijaya yang masih tersisa, yakni sebanyak 20 persen dari total kuota calon mahasiswa baru yang mencapai 16 ribu. Ke-10 ribu peserta tersebut hari ini menjalani tes tulis dan potensi akademik di kampus setempat.

"Jumlah peserta tes jalur mandiri ini mengalami peningkatan, tahun lalu hanya sekitar 8 ribu peserta, namun tahun ini bertambah menjadi 10 ribu peserta," kata Kepala Humas Universitas Brawijaya (UB) Susantinah Rahayu. Ada tiga jalur yang bisa ditempuh oleh para calon mahasiswa untuk masuk UB, yakni seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dengan kuota 50 persen, seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) kuotanya 30 persen dan jalur mandiri 20 persen. Untuk mahasiswa yang diterima melalui jalur SBMPTN maupun SNMPTN, katanya, sudah mulai melakukan registrasi.

Sedangkan untuk jalur mandiri masih dalam proses seleksi (tes) dan hasilnya akan diumumkan pada 23 Juli nanti. Menyinggung biaya bagi mahasiswa baru dari jalur mandiri, Santi mengatakan tidak ada perbedaan yang berarti, sebab hampir sama dengan mahasiswa yang diterima dari jalur SNMPTN maupun SBMPTN.

Perbedaannya, kata Santi, hanya pada teknis pembayaran uang sumbangan pengembangan fasilitas pendidikan (SPFP)-nya saja yang berbeda, sebab jalur mandiri tidak masuk program uang kuliah tunggal (UKT). Jika jalur SNMPTN dan SBMPTN SPFP-nya dibayarkan bersamaan dengan uang SPP setiap semester, tegas Santi, untuk jalur mandiri harus dibayarkan lunas di muka.

"Untuk biaya lain-lain memang ada perbedaan, namun tidak terlalu signifikan, sebab sudah ada ketentuan masing-masing setiap fakultas," katanya. Sementara itu di Universitas Negeri Malang (UM) pelaksanaan tes masuk jalur mandiri pada 16 Juli dan hasilnya diumumkan pada 20 Juli yang diikuti oleh 9.201 peserta.

Sedangkan yang diterima sebanyak 1.604 mahasiswa. Sedangkan di UIN Maliki tes jalur mandiri diikuti oleh 1.553 peserta dan hasilnya diumumkan pada 25 Juli mendatang. Pelaksanaan tes jalur mandiri di UIN Maliki pada 16-17 Juli, yakni untuk tes tulis pdan potensi akademi pada 16 Juli, sedangkan 17 Juli tes baca Al-Quran.

Motivasi Sukses Menghadapi SNMPTN

Motivasi Sukses Menghadapi PTN

Kami sering menyampaikan bahwa SNMPTN ibarat Panggung Perang Buatan, sedangkan ujiannya itu sendiri adalah medan pertempuran (battle). Sedangkan perang yang sesungguhnya adalah perjuangan untuk mencapai kesuksesan Anda masing-masing dengan SNMPTN. Untuk dapat mencapai kesuksesan Snmptn ternyata lebih ditentukan faktor Emotional Intellegence (IE = kematangan emosional) daripada faktor kepintaran (baca IQ = Intelligence Quotient) ia merupakan kecerdasan seseorang yang ditunjukkan berdasarkan tes intelegensi, a measure of a person’s intelligence as indicated by an intelligence test. Jadi hanya si Cerdas plus yang punya Action yang baiklah yang bisa lolos dari “lobang jarum” Snmptn yang demikian ketat! Hendaknya kita semua sadari bahwa Snmptn adalah salah satu jenis seleksi yang harus kita ikuti agar kita bisa kuliah di PTN yang kita dambakan. Snmptn menurut panitia adalah kegiatan seleksi calon mahasiswa untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri di tingkat Nasional dengan Pola ujian tulis dan ujian keterampilan khusus bagi Program Studi tertentu. Fakta dari Snmptn menunjukkan bahwa tingkat persaingannya cukup tinggi dan bagi beberapa PTN SNMPTN yang sangat favorit, realita menunjukkan rasio persaingannya sangat tinggi.

Marilah kita membahas arti Impian yang penting bagi Anda para calon Peserta Snmptn. Kami yakin Anda semua mempunyai mimpi yang hebat sehingga Anda begitu semangat berjuang, Mungkin di antara Anda ada yang bermimpi kuliah di Pendidikan Dokter, Teknik Informatika, Teknik Industri, Akuntansi, Manajemen, dan lain-lain. Atau Anda mungkin ada yang pengen banget kuliah di UI, ITB, USU, Unpad, Undip, Unhas, Unlam, UGM, UIN, UNS atau PTN SNMPTN lainnya. Ternyata Impian itu begitu penting karena hampir 95 % keberhasilan Anda di Snmptn atau Seleksi PTN mana pun ditentukan oleh Impian dan Action Anda. Walaupun Impian merupakan sesuatu yang immaterial tapi ia dapat memotivasi Anda untuk mewujudkannya dalam jangka waktu yang jelas. Ingatlah Adik-adik, minat saja belum tentu merupakan impian. Impian lebih merupakan hasrat Anda untuk sesuatu yang positip, sesuatu yang bernilai untuk hidup Anda. Impian merupakan hal yang amat penting sebagai modal utama untuk Sukses dalam Snmptn dan Kuliah Anda di PTN SNMPTN.

SNMPTN | SBMPTN | Tentang SNMPTN | Berita SNMPTNDalam persaingan perebutan kursi PTN dalam jenis seleksi apa pun ternyata fakta memperlihatkan bahwa banyak peserta yang pandai atau bahkan boleh dibilang jenius tapi ternyata mengalami kegagalan yang ironis. Fakta adalah bukan fantasia, fakta membuktikan terkadang rangking 1 di SMA paling top di Metropolitan, tapi bisa gagal Seleksi PTN. Terkadang rangkingnya biasa saja, Try Out juga tidak pernah lulus tetapi kenyataannya berhasil menembus Seleksi PTN. Itulah salah satu bukti kebesaranNya; manusia adalah manusia, -dengan segala kelemahannya; keberhasilan adalah keberhasilan, – hanya Tuhan-lah yang menentukan. Kami yakin sebagian besar pelajar punya mimpi, mimpi yang besar untuk menembus PTN Idaman. Kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah sesuatu yang benar-benar didambakan dan harapan orang tua juga merupakan suatu kebanggaan tersendiri bila dapat lulus Seleksi PTN. Tetapi pada kenyataannya mimpi hanya tinggalah mimpi dan tidak pernah menjadi kenyataan. Banyak dari para peserta yang hanya jadi pemimpi dan tanpa mencoba berbuat untuk mewujudkan mimpi dan harapannya itu. Oleh karena saran kami supaya Anda sukses, Lakukan : ACTION for your success! Dengan persaingan yang super ketat dalam Seleksi PTN seperti Snmptn (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) memenangkan persaingan diperlukan kerja keras dan pintar serta strategi yang tepat, karena tanpa ini semua, bukan kesuksesan yang didapatkan tapi menemui kegagalan. Oleh karena itu ACTION-lah Anda dengan:

Begin From The End
Pepatah mengatakan “If you fail to plan you plan to fail”, jika Anda gagal membuat sebuah rencana, itu sama saja merencanakan kegagalan. Seperti halnya kesuksesan dibidang lain, energi terbesar kesuksesan di Seleksi PTN sangat ditentukan seberapa besar impian Anda untuk memasuki jurusan di PTN yang Anda dambakan. Daripada banyak bemimpi lebih baik bersikap positif terhadap hal apapun merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keinginanmu. Jangan pernah pedulikan bagaimana kualitas seorang Guru yang mengajar, sekolah yang kurang fasilitas, kemampuan yang serba terbatas. Fokuslah pada hal-hal yang positip bisa menunjang kesuksesan. Percayalah pada kemampuan diri sendiri dan tidak ada hentinya untuk berusaha mengejar ketinggalan. “Insya Allah Kami pasti bisa berhasil”, Kami pasti bisa, Kami pasti bisa memasuki PTN Idaman, Insya Allah!

Siapkan Mental Anda
Kesiapan mental diperlukan bukan hanya ketika pelaksanaan Ujian, tetapi pada saat kapanpun termasuk ketika akan belajar dan saat Anda menerima Hasil Pengumuman Snmptn. Jangan Anda terlalu memikirkan bahwa Mungkinkah Kami lulus, Kami mengharapkan Anda belajar untuk menerima hasil dengan sadar, kepala dingin, dan ikhlas, Lulus atau tidak lulus Anda di Snmptn itulah adalah KehendakNya.

Lakukan Pendekatan diri kepada Allah SWT. secara lebih intensif
Setelah usaha maksimal dilakukan, maka hendaknya semuanya diserahkan kepada Allah SWT. Sebesar apapun impian kita, mustahil akan berhasil tanpa ridhoNya. Pendekatan diri kepada Allah SWT dan berdoa agar dalam belajar mudah memahami materi pelajaran, ketika memilih jurusan dan pada pelaksanan Seleksi PTN diberikan kemudahan dan dijauhkan dari kesalahan dan kesalahan yang mungkin terjadi karena kealpaan. Fakta Kelulusan Seleksi PTN terbesar yaitu Snmptn memperlihatkan bahwa hanya sekitar 20 persen yang bisa lulus seleksi. Mereka yang 20% itu benar-benar beruntung. Keberuntungan mereka ditunjang oleh keyakinan sukses dan didukung oleh tindakan nyata, Mereka tidak hanya bermimpi sukses di SNMPTN tapi mereka benar-benar berbuat banyak untuk kesuksesannya. Mereka lebih menomorsatukan tindakan daripada mimpi mereka.