KINI ITB BANDUNG HARUS BAYAR RP.55 JUTA DIMUKA HANYA UNTUK ANAK ORANG KAYA

Share on :
Institut Teknologi Bandung (ITB) memang sudah menghapus “Jalur Khusus” yang mengenakan biaya kuliah sangat tinggi. Tapi perguruan tinggi negeri ini mengenakan satuan pembiayaan (unit cost) bagi mahasiswa baru 2011 berupa biaya pendidikan yang dibayar dimuka (BPM) sebesar Rp.55 juta dan biaya per semester Rp.5 juta. Untuk jurusan bisnis manajemen (SBM) dikenakan biaya Rp.80 juta dan Rp.750 ribu untuk biaya per SKS. Sehingga PTN yang sudah menghasilkan ilmuwan, birokrat dan politikus terkemuka di negeri ini seperti Presiden RIA pertama Ir.Soekarno ini kini terkesan sebagai PTN hanya untuk anak-anak orang kaya saja.

Sistem penerimaan mahasiswa baru yang diterapkan ITB Bandung ini mendapat reaksi dari sejumlah orang tua yang anaknya mengikuti ujian nasional (UN ) Maret 2011 mendatang. Menurut Ny.Elly Suryarti yang anak bungsu akan menyelesaikan sekolah kelas 3 SLTA tahun ini, ITB telah melakukan “Kebohongan Publik”. Katanya, jalur khusus dihapus.


Tapi malah calon mahasiswa harus membayar begitu mahal melalui SNMPTN. “Ini Cuma kedok saja. Tapi orang tua tetap saja harus pusing tujuh keliling mencari uang untuk biaya anaknya masuk ITB Bandung. Artinya, kini ITB terkesan sekolah hanya untuk anak-anak orang kaya,” keluhnya.

Menurut Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Charmadi Machbud kepada wartawan di Bandung, kemarin, standar biaya tersebut berlaku untuk seluruh mahasiswa baru. Baik melalui SNMPTN, jalur undangan dan jalur ujian tertulis. Tahun 2011 ini ITB menerima mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN. Dikemukakan Charmadi, biaya kuliah untuk mahasiswa baru tersebut gak jauh beda dengan tahun lalu. Malahan, katanya, jauh lebih murah daripada biaya riil yang mencapai Rp.108 juta atau Rp.27 juta per tahun.

Dikemukakannya, biaya riil pendidikan di ITB minimal Rp.108 juta. Artinya pembayaran awal Rp.55 juta dan Rp.5 juta per smester sampai mahasiswa tersebut lulus, belum dapat menutupi biaya pendidikan yang sebenarnya. Namun kami memberikan kemudahan bagi mahasiswa yang kurang mampu, dengan memberikan subsidi. Malahan ITB juga membebaskan seluruh biaya bagi yang tidak mampu,” katanya. Paling tidak 20% mahasiswa memperoleh nol persen untuk biaya kuliah.

Tahun 2011 ini perguruan tinggi teknologi terkemuka di Bandung itu akan menerima sedikitnya 3.200 mahasiswa. Sedikitnya 600 mahasiswa baru tersebut akan dibebaskan dan memperoleh keringanan biaya kuliah.

Menurut dia, dari ke 600 mahasiswa baru itu bisa saja 25% mendapatkan pembebasan, atau 50% bahkan 100% dan juga ditanggung biaya hidupnya selama kuliah. “ Penerapan unit cost ini jauh lebih maju dan progresif ketimbang sistem penerimaan sebelumnya. Walau idealnya, seluruh biaya pendidikan generasi muda di negeri ini ditanggung Negara,” tuturnya kemudian.

Disebutkan dia, jika saja system pajak baik dan berlaku secara progresif, Negara akan mendapatkan income yang dapat membiayai pendidikan tinggi. Saat ini tolok ukur ideal tersebut belum tercapai. Sehingga, katanya, masyarakat dan ITB tetap harus berpartisipasi mencerdaskan anak bangsa. Diungkapkan dia, untuk jalur pendaftaran SBMPTN undangan akan dibuka 1 Februari sampai 18 Maret 2011. Pendaftaran secara online oleh kepala sekolah masing-masing calon mahasiswa baru. Pihak panitia penerimaan mahasiswa baru ITB, sama sekali tidak mengirimkan undangan satu per satu ke sekolah. “Sekolah yang proaktif mendaftarkan anak didiknya lewat situs web,” jelasnya.

Setiap siswa yang mendaftar melalui jalur undangan diperkenankan untuk memilih dua perguruan tinggi negeri (PTN) yang diinginkan. Setiap PTN dipilih tiga program studi atau jurusan yang dimaui para calon mahasiswa.
Dengan demikian terdapat enam program studi yang dipilih. Seandainya siswa tersebut tidak diterima pada pilihan pertama, maka berkasnya akan dilimpahkan ke pilihan ke dua. Kalau pilihan ke dua tetap juga gak diterima, maka siswa tersebut bisa mengikuti SNMPTN ujian tertulis.

0 komentar on KINI ITB BANDUNG HARUS BAYAR RP.55 JUTA DIMUKA HANYA UNTUK ANAK ORANG KAYA :